UPT BAHASA, www.uij.ac.id – Selain Toefl, kini Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Bahasa Universitas Islam Jember (UIJ) memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk belajar bahasa isyarat. Seperti pernyataan Kepala UPT Bahasa UIJ, Endah Nur Tjendani.
Menurutnya, bahasa isyarat saat ini sangat dibutuhkan di Perguruan Tinggi untuk mempersiapkan generasi muda yang siap bekerja. Sebab, kata dia, peluang kerja sebagai Juru Bahasa Isyarat (JBI) sangatlah banyak. “Menurut analisis kebutuhan dan analisis situasi difable masih banyak,” ujarnya saat diwawancarai di Ruang Kerjanya, Selasa (4/10).
Wanita yang akrab dipanggil Mom Tjen ini menjelaskan, pembelajaran bahasa isyarat ini diwajibkan bagi mahasiswa. Namun, jika ada yang tidak berkenan, juga tidak dipermasalahkan. Sebab, hal itu masih belum tercantum dalam Statuta UIJ. “Tapi alhamduliah semua tertarik, alhamdulillah semua senang,” jelasnya.
Sebagai pengajar, kata dia, dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin), Nurhayati. Ditambah satu orang penerjemah dari Sekolah Luar Biasa (SLB), Allysa.
Selanjutnya, pada pertemuan kelima, pengajar biasanya akan membawa ‘Sahabat Tuli’ untuk mempraktikan langsung. “Kalo kita sudah ngerti bahasa isyarat, kita tidak cuma mengerti bahasanya. Tapi juga psikologisnya,” lugasnya.
Kegiatan ini akan dilakukan selama sebulan ketika kelas telah terpenuhi kuotanya. Kemasannya dalam sebulan itu akan ada sepuluh kali pertemuan, diantaranya terdapat pelatihan dan ujian diakhir pertemuan. “Perminggu, Senin, Selasa, Rabu,” tegasnya.
Selain itu, adanya fasilitas belajar bahasa isyarat ini, Mom Tjen berharap mahasiswa UIJ mempunyai ciri khas bisa berkomunikasi dengan sahabat tuli. “Kesetaraan berkomunikasi,” pungkasnya.(*)
Pewarta: St. Soleha
Editor: Sugeng Hadi Wijaya