Universitas Islam Jember

Kemahasiswaan UIJ Lakukan Monev Terkait Pendanaan P2MW

Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Islam Jember Achmad Ilyasi, saat memberi arahan kepada penerima hibah nasional Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) di Aula Ulum AA Kampus I, kemarin (6/10). *Foto: Beby Alfin Naby

WIRAUSAHA, www.uij.ac.id – Kemahasiswaan Universitas Islam Jember (UIJ) menggelar monitoring dan evaluasi (monev) kelompok mahasiswa yang mendapat hibah nasional Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) pendanaan tahun 2022. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Ulum A.A Kampus I UIJ, kemarin (6/10).

Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswaan dan Alumni Achmad Ilyasi mengatakan, pelaksanaan monev ini adalah tindaklanjut pelaporan dari kegiatan P2MW yang telah didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi (Kemendibudristek). Selain itu, hal tersebut juga merupakan rangkaian kegiatan dari Kemendikbudristek. “Jadi betul-betul usahanya ada. Harus dikawal betul, di monev,” ujarnya usai memberikan pengarahan.

Tahapannya, lanjut Pria yang juga Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini,  mahasiswa mengajukan proposal, kemudian pengumuman kelolosan. Setelah itu, kegiatan workshop pembinaan serta pelaksanaan monev ini. “Kita mengajukan sepuluh proposal, yang lolos didanai itu dua,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan, setiap kelompok mahasiswa P2MW yang lolos ini mempunyai dosen pendamping dan mentor ataupun praktisi yang sesuai dengan bidangnya. “Kebetulan yang usaha telur itu saya yang mementori, terus yang styrofoam itu Bu Khusnul. Kalau dosen pendampingnya telur adalah Pak Fatih dan yang styrofoam Bu Meme,” jelasnya.

Selain itu, upaya tersebut dilakukan agar kelompok mahasiswa bisa bertanggung jawab untuk memapaparkan serta melaporkan hasil usaha yang telah didanai. “Tidak sekedar ketika sudah cair, tidak melaporkan,” lugasnya.

Oleh karenanya, Achmad Ilyasi berharap mahasiswa P2MW yang telah lolos didanai ini dapat mengembangkan usahanya. Karena sudah diberi anggaran, sehingga harus ada inovasi-inovasi baru. Selain itu, dia juga menginginkan agar mereka bisa memanfaatkan digital marketing. “Tidak sampai disini. Tidak mandek (berhenti) usahanya,” pungkasnya.

Berdasarkan pengumuman yang diedarkan oleh Kemendikbudristek, proposal yang lolos berjudul Produksi Green Egg Itik Unggas diketuai oleh Muhammad Qusyairi. Dan Usaha Sablon Styrofoam Mewarnai yang diketuai Luluk Ita Ulfiah.(*)

Pewarta: St. Soleha
Editor: Sugeng Hadi Wijaya

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Konten dilindungi ...
0
Anda suka tulisan ini.? Silahkan komenx
()
x