ILKOM, www.uij.ac.id – Beberapa pekan lalu, mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) semester lima melakukan kunjungan study ke Radio Republik Indonesia (RRI) Jember. Dalam hal itu, mahasiswa harus memahami konsep broadcasting. Sesuai pernyataan Dosen Pengampu Mata Kuliah (Matkul) broadcasting, Djoko Supriatno.
Kata dia, pada matkul broadcasting yang diampu oleh mahasiswa semester lima, terdapat pembahasan tentang radio. Ia ingin, mahasiswanya melihat secara langsung terkait mekanisme produksi, dari perencanaan program sampai kapasitas siaran. Sehingga, pihaknya menghubungi RRI Jember untuk membantu memenuhi kebutuhan tersebut. “Kebetulan saat itu RRI mempunyai kelas Webinar Nasional. Dan teman-teman mahasiswa diminta untuk ikut serta dalam acara tersebut,” jelasnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (2/11).
Namun, lanjut dia, konteks dari kegiatan itu adalah kuliah umum di pertemuan ke tujuh dengan menghadirkan praktisi yang dapat menambah wawasan. Dalam hal ini, ada dua narasumber yang memberi materi seputar jurnalistik radio dan produksi radio. “Berkaitan itu kami yang berkunjung kesana. Jadi, narasumber maupun perlengkapan yang lain itu dilakukan disana,” tuturnya.
Selain itu, menurut Djoko mahasiswa juga sangat memerlukan pola pembelajaran seperti itu. Karena, mahasiswa tidak hanya mengandalkan teori dan laboratorium yang dimiliki kampus saja. “Bisa melihat langsung proses itu di stasiun radio,” lugasnya.
Oleh sebab itu, ia berharap, mahasiswa mampu menerima dan menyerap kemampuan ilmu yang telah didapatkan dengan baik. Sebab, pengetahuan tidak hanya didapat dari sisi keilmuan teoritis saja, tetapi empiris juga menjadi pengetahuan yang luar biasa. Sehingga, mereka harus menjadikan kesempatan itu pengalaman yang menarik.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Humas UIJ ini mengatakan, RRI Jember mempunyai kemampuan-kemampuan tekhnis. Sebab, mereka merupakan Lembaga Penyiaran Publik (LPP). Sehingga, secara standart, pihak terkait mampu memberikan suatu hal yang berkaitan dengan literasi yang dibutuhkan mahasiswa.
Tidak hanya itu, kata Djoko, dalam kegaiatan itu, RRI memberikan apresiasi yang luar biasa, Kepala Kantor menghadiri dan membuka acara, serta merespon dengan baik. Bahkan, berkeinginan untuk melanjutkan dalam bentuk Memorandum Of Understanding (MoU). “Sudah disampaikan sebelumnya, tinggal pelaksanaannya yang belum,” tegasnya.
Ia juga membeberkan, rencana MoU yang akan dilakukan nantinya, meliputi pendidikan, penelitian dan pengembangan. Untuk yang pendidikan ada kuliah umum, meminta pihak RRI menjadi pembicara di kampus. Sedangkan penelitian itu berkaitan dengan dunia radio dari akademisi bersama RRI. “Bisa menjadi pengabdian masyarakat terutama dosen-dosen kita menjadi narasumber,” katanya.(*)
Pewarta: St. Soleha
Editor Sugeng Hadi Wijaya